SEJARAH PERKEMBANGAN TAMANSISWA CABANG PEMATANGSIANTAR

 

PENDAHULUAN

Tamansiswa lahir sebagai wujud buah pikiran Ki Hadjar Dewantara, untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Perjuangan secara sendiri-sendiri atau kelompok tidak akan berhasil, antara lain : pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Umar dan lain-lain, mengalami kegagalan dalam perjuangannya.

Dari pengalaman-pengalaman masa lalu Ki Hadjrar Dewantara berfikir bahwa mempersatukan anak bansa sangatlah perlu untuk mencapi tujuan Indoensia merdeka. Tamansiswa lahir sebagai badan perjuangan Kemerdekaan yang bergerak dalam dunia Pendidikan untuk mempersatukan bangsa dalam mencapai tujuan Indonesia merdeka.

Bahwa atas dorongan keinginan luhur dan suci bagi cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia, yaitu tercapainya masyarakat tertib damai, salam dan bahagia dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa, berdirilah pada tanggal tiga juli tahun seribu sembilan ratus dua puluh dua Perguruan Nasional Tamansiswa di Yogyakarta, pda saat kezaliman kolonialisme menguasai seluruh kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia.

Bahwa Ki Hadjar Dewantara, pencipta dan pendiri Perguruan Nasional Tamansiswa bersama-sama dengan para ketua : (1) Nyi Hadjr Dewantara, (2) R.M. Soetatmo Soerjokoesoemo, (3) R.M.H. Soerjo Poetra, (4) B.R.M. Soebono, (5) Ki Pronowidigdo, (6) Ki SoetopoWonobojo, dan (7) Ki Tjokrodirdjo, sebagai patriot dan printis perjuangan kemerdekaan bangsa Indoensia, memilih jalan usaha pendidikan nasional berdasarkan kebudayaan dan kepribadian bangsa untuk anak-anak bangsa Indonesia atas kesadaran bahsa pendidikan adalah faktor penting untuk usaha kearah mencerdaskan kehidupan bangsa dan menanamkan serta menyebarkan benih jiwa hidup merdeka di kalangan rakyat untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indoensia, dan cita-cita kmanusiaan, serta terciptanya masyarakat tertib,damai,salam dan bahagia.

Dengan memilih jalan usaha pendidikan itu, Tamansiswa bersama-sama dengan segenap pergerakan kemerdekaan rakyat Indonesia berjuang untuk mencapai kemerdekaan bangsa, dan menjadikan Tamansiswa sebagai tempat penyemaian untuk menyiapkan tenaga perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan dan sebagai tenaga-tenaga pembela, penegak, pembina, dan pengisi kemerdekaan tersebut.

Bahwa dalam usaha untuk mencapai cita-cita tersebut, diperlukan landasan untuk pelaksanaannya, maka oleh Ki Hadjar Dewantara disusunlah Asas Tamansiswa Tahun 1922 yang terdiriatas tujuh pasal, sebagaimana tercantum dalam Beginse/verklaring.

Asas Tamansiswa itu universal sifainya, maka dalam perjanjian penyerahan Tamansiswa dari pendirinya kepada Persatuan Tamansiswa dalam kongresnya yang pertama tahun seribu sembilan ratus tiga puluh, Asas Tamansiswa tersebut tetap hidup sebagai pokok yang tidak bole diubah selama nama Tamansiswa tetap hidup terpakai.

Pada Kongres Tamansiswa tahun seribu sembilan ratus empat puluh tujuh, sebagai hasil Panitia Ki S.Mangunsarkoro, Asas Tamansiswa itu ole Ki Hadjar Dewantara lebih dipertegas dengan lima dasar yang disebut Pancadarma, yaitu Kodrat alam, Kemerdekaan, Kebudayaan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan.

Tamansiswa lahir dan membentuk dirinya sebagai Badan Perjuangan Kebudayaan dan Pembangunan Masyarakat dengan selalu menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan alam dan zaman.

Monografi Tamansiswa Cabang Pematangsiantar

Berdirinya Tamansiswa Cabang Pematangsiantar.

1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat

Kondisi sosial ekonomi masyarakat Kota Pematangsiantar dan sekitarya, menyebar dari tingkat bawah sampai tingkat atas, namun animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anakya cukup baik malah bisa dikatakan bersaing. Terbukti dengan lahirya Pejabat-Pejabat Negara yang berasal dari putra-putra daera Pematangsiantar dan sekitarya, antara lain : Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke - 3 H. Adam Malik adalah putra Kota Pematangsiantar.

2. Kondisi Geografis Kota Pematangsiantar

Kota Pematangsiantar dikelilingi ole perkebunan-perkebunan dan daerah pertanian. Masyarakatnya terdiri bermacam-macam suku bangsa, antara lain. : Simalungun, Toba, Minangkabau, Nias, Jawa, Sunda, Dairi, Karo, Mandailing, Aceh, Cina dan India Masyarakat Pematangsiantar menuntut berdirinya Perguruan Tamansiswa sebagai perwujudan Badan Perjuangan Nasional yang merupakan Badan Perjuangan Kebudayaan dan pembangunan masyarakat yang bergerak di dunia pendidikan

II. Sejarah Tamansiswa Cabang Pematangsiantar.

1. Berdiri pada tahun : 1933

2. Didirikan oleh: H. Muhammad Ayyub Jabbar Nasution dan kawan-kawan.

3. Tempat / lokasi :

Tamansiswa Cabang Pematangsiantar saat itu belum memiliki tempt yang permanen. Tempatnya berpindah-pindah, yaitu:

a. Jalan Sibolga (Gedung lama di depan SMP Negeri 12) b.

b. Jalan Jenderal Sudirman (Gudang motor di dean praktek dr. Pardede)

c. Jalan Kartini (Rumah Kehutanan di depan Perguruan)

d. Jalan Raya (Perguruan Al Wasliyah / sekarang YPHI)

e. Jalan Simarito (Sekarang Bank Indonesia / dahulu halaman rumah Letkol. dr.   Harno Pijati)

f. Jalan Kartini (Sekarang Komplek Putra Yani Panti)

g. Jalan Kartini No. 18 Pemarangsiantar (Perguruan Tamansiswa sekarang)

4. Fasilitas Sekolah yang dimiliki

Saat itu masyarakat meminjamkan rumah-rumah / faviliun / halaman untuk tempat belajar atau menumpang kepada madrasah-madrasah, antara lain : Madrasah Al Jamiatulwasliyah di jalan Raya.

5.Bagian Perguruan yang mula-mula dibuka adalah Taman Muda dengan jumlah siswa sebanvak 50 orang, jumlah kelas sebanyak 2 kelas, jumlah Pamong sebanyak 15 orang dan pada Pamong melaksanakan tugas mengabdi kepada Sang Anak tapa pamrih ( Rame ing Gawe Sepi ing Pamrih).

III. Perkembangan Cabang Tamansiswa sejak berdirinya sampai dengan sekarang

1. Bagian-bagian Perguruan yang dibuka :

a.Taman Muda tahun 1933 s.d. sekarang

b.Taman Dewasa tahun 1946 s.d. sekarang.

c. Taman Madya tahun 1952 s.d. sekarang

d.Taman Karya Madya Ekonomi tahun 1984 s.d. sekarang.

e. Taman Karya Madya Tehnik tahun 1996 s.d. sekarang.

f. Taman India tahun 1960 s.d. 1970

 

2. Fasilitas Sekolah yang dimiliki :

a.Tanah milik Perguruan jalan R.A. Kartini No. 18 Pematangsiantar : seluas 7.822  m?., belum Bersertifikat

b.Tanah milik Perguruan jalan Kotanopan Pematangsiantar seluas 1.323 m?. ( Sudah dijual untuk Dana Abadi Cabang)

c.Tanah milik Perguruan jalan Kartini No. 18 Pematangsiantar seluas 1.200 m?(Bekas Kilang Saroha), Bersetifikat.

d.Tanah yang dibelikan oleh H. Probosutedjo jalan Kartini No. 18 seluas 1.200 m? (Bekas Kilang Saroha), Bersertifikat.

e. Gedung permanen bertingkat 2 / 3 sebanyak 49 ruang.

f. Gedung permanen / semi permanen tidak bertingkat sebanyak 26 ruang.

g. Kantor Perguruan 1 unit.

h. Rumah penjaga sekolah 1 unit.

 

3. Prestasi siswa yang menonjo!

a. Juara Bertahan Bolakaki Plala Walikota.

b. Juara Bertahan Bolakaki Piala Harian Sinar Indonesia Baru (4 Kali berturut-turut).

c. Taman Kesenian yang selalu mengisi acara-acara yang diselenggarakan ole Pemerintah Kotamadya Pematangsiantar.

d.  Beberapa orang siswa telah mencapai gelar kesarjanaan dan bebarapa orang siswa lulus tes Akademi Militer Nasional dan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan lain-lain yang tidak terdeteksi.

 

4. Tokoh-tokoh yang berjasa dalam perkembangan cabang pada awal pendirian Perguruan

Tamansiswa Cabang Pematangsiantar :

a. H. Muhammad Ayyul Jabbar Nasution.

b. Lagut Siregar.

c. H. forkis Stregar

d. dris Siregar

e. Abdul Rahman Pasaribu

f. Adam Siregar

g. Syaiful Wahidin Nasution

h. R. Pandoyo

i. Sutan Raja Alam

j. Abdul Kholil Nasution

k. Bial harahap

l. Mas Sumono

m. Mas Rasyid

n. Ibu Ramlah

o. Amir Siregar

 

5.Masa Bakti dan nama-nama pimpinan Majelis Cabang Tamansiswa Pematangsiantar sejak berdiri sampai dengan sekarang:

Masa Bakli tahun 1933 s.d, lahun 1054 tidak terarsip dengan baik, namun nama-nama Ketua Perguruan masih tercatat, yaitu:

i.  H. Ayyub Jabbar Nasution,

ii. Ki lskandar Widyapranata

iii.  Ki Sukirno

iv. Ki Suyono

v. Ki Aman

b. Masa Bakti tahun 1955 s.d. tahun 1959 : Ki Wasito.

c. Masa Bakti tahun 1959 s.d. tahun 1963 : Ki Wasito.

d. Masa Bakti tahun 1963 s.d. tahun 1967 : Ki Wasito

e. Masa Bakti tahun 1967 s.d. tahun 1972 :

i. Ketua Perguruan Ki Wasito

- Panitera : Ki Boerhanoeddin Lubls

- Ketua Begian Pendidikan : Ki Wasito

- Ketua Bagian Perbendaharaan : Ki Alimuda Harahap

- Ketua bagian Kekeluargaan : Ki Bachrumsjah Purba

- Ketua Bagian Organisasi : Ni Nurhasni Lubis

f. Masa Bakti tahun 1972 s.d. tahun 1976 :

i. Ketua Perguruan Ki Boerhanoeddin Lubis

- Panitera : Ki Sarif Nasution

- Ketua Bagian Pendidikan : Ki Mulken AR Nasution

- Ketua Bagian Perbendeharaan : Ki Bachrumsjah Purba

- Ketua Bagian Kekeluargaan : Ki Ismail Nasution

- Ketua Bagian Organisasi : Ki Sarif Nasution

g. Masa Bakti tahun 1976 s.d. tahun 1980 :

i. Ketua Perguruan Ki Boerhanoeddin Lubis

- Panitera : Ki Sarif Nasution

- Ketua Bagian Pendidikan : Ki Mulkan AR Nasution

- Ketua Bagian Perbendaharaan : Ki Bachrumsjah Purba

- Ketua Bagian Kekeluargaan : Ki Ismail Nasution

- Ketua Bagian Organisasi : Ki Sarif Nasution

h. Masa Bakti tahun 1980 s.d. tahun 1984 :

i. Ketua Perguruan Ki Boerhanoeddin Lubis

- Panitera : Ki Sarif Nasution

- Ketua Bagian Pendidikan : Ki Mulkan AR Nasution

-Ketua Bagian Perbendaharaan : Ki Bachrumsjah Purba

- Ketua Bagian Kekeluargaan : Ki Ismail Nasution

- Ketua Bagian Organisasi :  Ki Sarif Nasution

i. Masa Bakti tahun 1984 s.d. tahun 1988 :

i. Ketua Perguruan Ki Boerhanoeddin Lubis

- Panitera : Ki R. Suharto

- Ketua Bagian Pendidikan : Ki Mulkan AR Nasution

- Ketua Bagian Organisasi : Ki R. Suharto

- Ketua Bagian Perbendaharaan : Ki Bachrumsjah Purba

- Ketua Bagian Kekeluargaan : Ki Ismail Nasution

j. Masa Bakti tahun 1988 s.d. tahun 1992 :

i. Ketua Perguruan Ki Boerhanoeddin Lubis

- Panitera : Ki R. Suharto

- Ketua Bagian Pendidikan :  Ki Aliaspan Nasution

- Ketua Bagian Organisasi : Ki R. Suharto

- Ketua Bagian Perbendaharaan : Ki Bachrumsjah Purba

- Ketua Bagian Kekeluargaan : Ki Elon Albert Panjaitan

k. Masa Bakti tahun 1992 s.d, tahun 1996

i. Ketua Perguran WI H. Boernanoedain lubis

- Wakil Ketua : Ki R. Suharto

- Panitera : Ki Aliaspan Nasution

- Ketua Bagian Pendidikan : Ki Syawal Effendy Piliang

- Ketua Bagian Organisast : Ki Sudaryanto

- Ketua Bagian Perbendaharaan : Ki H. Bachrumsjah Purba

- Ketua bagian Kekeluargaan : Ki Ragil Murjito

- Ketua Bagian Uspem : Ki Mula Waltherus Sagala

i. Masa Bakti tahun 1996 s.d, tahun 2001 :

i. Ketua Perguruan Ki R.Suharto

- panitera : Ki Aliaspan Nasution

- Ketua.Bid.Pen.Kebud : Ki Syawal Effendy Piliang

- Ketua Bid.Keorg & SDM : Ki Sudaryanto

- Ketua Bidang perbendaharaan : Ki H. Bachrumsjah Purba

- Ketua Bid.Kekel.Kemasy : Ki Ragil Murjito

- Ketua Bid.Usperkop. : Ki Mula Waltherus Sagala

m. Masa Bakti tahun 2001 s.d, tahun 2006:

i. Ketua Perguruan Ki R.Suharto

- Wakil Ketua : Ki Aliaspan Nasution

- Panitera : Ki H .Syawal Effendy Piliang

- Ketua Bid. Pen.Kebud : Ki Sudaryanto

- Ketua Bid. Keorg & SDM : Ki Ragil mujito

- Ketua Bid.Perbedaharaan : Ki H. Bachrumsjah Purba

- Ketua Bid.Kekel.kemasy : Nyi Hj.Syamsiah Noor Sinaga

- Ketua Bid.Usperkop : Ki Mula Waltherus Sagala

 

Catatan:

1. Ki Iskandar Widyapranata seorang Kolonel Purnawirawan TNI AD pernah menjabat sebagai Ketua Pepabri dan pernah menjabat sebagai anggota DPR/MPR RI dimasa Bung Karno

2. Ki Sukirno setelah meninggalkan Tamansiswa menjabat jabatan Direktur Utama salah satu PNP di Sumatera Utara

3. Salah seorang siswa Taman Muda, yaitu Amir Hasan Lubis pernah menjabat menjadi Kakanwil Depdikbud Provinsi Sumater Utara.

4. Ki H.Boewerhanoeddin Lubis selain menjabat sebagai Ketua Perguruan, beliau pernah menjabat sebagai Pembimbing Tamansiswa Daerah Subaria, Wakil Ketua Umum Majelis Luhur dan terakhir Ketua Umum Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa dan sekaligus menjadi anggota MPR RI dimasa Presdien Suharto.

5. Ki R.Suharto saat ini menjabat sebagai Ketua Perguruan Tamansiswa Cabang Pematangsiantar dan Pembimbing Tamansiswa Daerah Subaria.

6. Tamansiswa Cabang Pematangsiantar pernah menjadi cabang yang murid nya terbanyak di Indonesia pada thaun 1960 s.d 1980 ketika Tamansiswa Cabang pematangsiantar masih belajar pagi dan sore.


MONOGRAFI TAMANSISWA CABANG PEMATANGSIANTAR

1. LATAR BELAKANG BERDIRINYA   :

A. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat.

Kondisi sosial ekonomi masyarakat kota Pematangsiantar dan sekitarnya menyebar dari tingkat bawah sampai tingkat atas, nama animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya cukup baik malah bisa dikatakan bersaing. Terbukti dengan lehirnya pejabat-pejabat negara yang berasal dari putera-putera daerah Pematangsiantar.

Wakil Presiden Republik Indonesia Haji Adam Malik adalah Putera Pematangsiantar.

B. Kondisi Geografis.

Kota Pematangsiantar dikelilingi oleh Perkebunan dan daerah Pertanian, Masyarakatnya terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, antar lain :

Simalungun, Toba, Minangkabau, Nias, Jawa, Sunda, Dairi, Karo, Mandailing, China.

Masyarakat Pematangsiantar, menuntut berdirinya Perguruan Tamansiswa sebagai perwujudan badan perjuangan nasional.

 

2. SEJARAH ABANG  :

A. Berdiri Tahun : 1993

B. Didirikan oleh : Haji M. Ayub Jabar Nasution dan kawan-kawan

C. Tempat/Lokasi :

Jalan Sibolga

Jalan Jenderal Sudirman

Jalan Kartini

Jalan Raya

Jalan Simarito

D. Fasilitas Sekolah yang dimiliki :

Masyarakat meminjamkan rumah-rumah/paviliun untuk belajar/menompang tempat belajar pada Madrasah-Madrasah : Al Jamiatul Wasliyah, Al Ibtidaiyah.

E. Bagian Perguruan yang dibuka : Taman Muda

F. Jumlah Siswa pertama kal : 50 orang

G. Jumlah kelas pertama kali : 2 kelas

H. Jumlah Pamomg pertama kali : 15 orang

I. Lain-lain :Para pamong mengabdi tanpa pamrih.

 

3. PERKEMBANGAN CABANG SEJAK BERDIRI SAMPAI TAHUN 1997 :

A. Bagian Perguruan yang dibuka :  

- Taman Muda Tahun 1993 s.d. sekarang

- Taman Dewasa tahun 1946 s.d. sekarang

- Taman Madya tahun 1952 s.d sekarang

-  Taman Madya Ekonomi tahun 1984 s.d. sekarang

- T. Karya Madya Teknik tahun 1996 s.d. sekarang

- T. Indrya pernah dibuka tahun 1960 s.d. tahun 1968

 

B. Fasilitas sekolah yang dimiliki :

- Tanah milik Perguruan seluas : 7.822 M2 (di Jalan Kartini P.S)

- Tanah milik Perguruan seluas : 1.323 M2 (di Jalan Kotanopan P.S)

-Tanah pinjaman dari H.Probo Sutejo seluas : 1.200 M2 (di jalan Kartini PS.)

-Gedung permanen bertingkat dua sebanyak : 47 ruang

-Gedung semi permanen/ papan sebanyak : 20 ruang

-Kantor Perguruan/ Bagian Perguruan : 2 unit

-Rumah penjaga sekolah : 1 unit

 

C. Prestasi Cabang yang menonjo :

1. Juara bertahan Piala Walikota (Bola Kaki)

2. Juara bertahan Piala Harian Sinar Indonesia Baru (Bola Kaki)

3. Taman Kesenian selalu mengisi acara-acara kesenian yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Tk. II Kotamadya Pematangsiantar

 

D. Tokoh-tokoh yang berjasa dalam perkembangan Cabang :

1. H.M.Ayub Jabar Nasution

2. Lagut Siregar

3. H. Torkis Siregar

4. Idris Siregar

5. A. Rahman Pasaribu

6. Adam Siregarar

 

E. Perodisasi & Nama-Nama Pimpinan Majelis Cabang sejak berdiri s.d. sekarang :

Periode 1993 s.d. Periode 1954, tidak terarsip dengan baik. Namun nama-nama Ketua Perguruannya yang terarsip dengan baik.

1. H.M. Ayub Jabar Nasution

2. Ki Iskandar Widyapranata

3. Ki Sukirno

4. Ki Suyono

5. Ki Aman

Periode tahun 1955 – 1959 : Ketua Macab : Ki Wasito

Periode tahun 1959 – 1963 : Ketua Macab : Ki Wasito

Periode tahun 1963 – 1967 : Ketua Macab : Ki Wasito

Periode tahun 1967 – 1972 : 1. Ketua Macab : Ki Wasito

2.  Panitera Macab : Ki Boerhanoeddin Lubis

3.  Ketua Bag. Pend. : Ki Wasito

4. Ketua Bag. Perbendaha

Kepala Sekolah
Tahun 1952 sd 1976 Data belum tersedia
Tahun 1976 sd 1985 Ki Syarif Nasution
Tahun 1985 sd 1987 Ki H. Mulkan AR Nasution
Tahun 1987 sd 2011 Ki H. Aliaspan Nasution, B.Sc.
18 Juli 2011 sd 03 April 2018 Ki R. Suharto
03 April 2018 sd 11 Maret 2019 Ki Drs. Muhammad Bayu Purba
11 Maret 2019 sd 12 juli 2023 Ki Arif Syukri Nasution, M.Pd.
12 Juli 2023 Saat Ini Nyi Dra Asnah Siahaan